KESULITAN YANG DIATASI PRATU YANDI SAAT TEMUKAN FDR "KOTAK HITAM" TRIGANA AIR
.
Foto yang dirilis oleh Kodam XVII/ Cendrawasih, 18 Agustus 2015,
memperlihatkan seorang tentara menyelamatkan kotak hitam atau flight
data recorder di antara puing pecahan pesawat Trigana Air ATR 42-300
yang jatuh di kawasan pegunungan di Oksibil, Papua
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf Sugiyono mengatakan, Pratu Yandi Riarahmi dari Batalyon Infanteri (Yonif) 133 merupakan orang yang menemukan alat perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR). Salah satu unsur yang ada dalam kotak hitam pesawat itu ditemukan pada Kamis (20/8/2015) siang sekitar pukul 12.58 WIT.
"FDR itu ditemukan oleh salah satu prajurit kita, Pratu Yandi
Riarahmi dari Yonif 133," kata Sugiyono di Base Ops Lapangan Udara
Jayapura, Papua, Kamis.
Ia menjelaskan, ketika ditemukan, salah satu isi dari kotak hitam itu diketahui berada di atas badan pesawat yang berada di daerah ketinggian.
"Pratu Yandi saat mengambil FDR itu posisinya di atas gunung. Tidak sedemikian mudah, dia harus lakukan teknik panjat tebing, kemudian dia lakukan dengan harness dan tali sling yang ada, baru dia sampai di badan pesawat. Badan pesawat itu berkeping-keping dan di posisi ketinggian. Dia harus panjat tebing," kata Sugiyono.
Setelah ditemukan, menurut dia, FDR langsung dibawa dari titik evakuasi berjalan kaki. Kemudian, dilanjutkan menggunakan kendaraan ke pos komando taktis (kotis).
"Tepat 12.58 WIT ditemukan, lalu dari titik evakuasi menuju titik acu berjalan kaki. Dari titik acu ke pos kotis, kami terima 13.01 WIT pakai kendaraan darat. Ini relatif cepat karena jalan sudah terbentuk," ujarnya.
Mengenai kepulangan anggota yang tergabung dalam tim pencarian ke Jayapura, ia mengemukakan, akan segera dikoordinasikan.
"Namun teknisnya besok. Saya sudah atur secara beruntun akan disapkan dua pesawat ATR, yang mungkin akan dua kali berangkat atau bolak-balik. Jumlah petugas gabungan TNI AD, AU Paskhas, Brimob, Polres Pegubin dan Basarnas itu sebanyak 350 ornag. Yang akan balik ke Jayapura itu sebanyak 110 orang," kata Sugiyono.
Sebelumnya, tim evakuasi Trigana Air IL 257 yang jatuh Minggu (16/8) menemukan Voice Cockpit Record (VCR) Rabu (19/8) oleh Sersan Agus Harahap dilokasi jatuhnya pesawat di Oksob, Pegunungan Bintang, Papua
Sumber: kompas.com
Ia menjelaskan, ketika ditemukan, salah satu isi dari kotak hitam itu diketahui berada di atas badan pesawat yang berada di daerah ketinggian.
"Pratu Yandi saat mengambil FDR itu posisinya di atas gunung. Tidak sedemikian mudah, dia harus lakukan teknik panjat tebing, kemudian dia lakukan dengan harness dan tali sling yang ada, baru dia sampai di badan pesawat. Badan pesawat itu berkeping-keping dan di posisi ketinggian. Dia harus panjat tebing," kata Sugiyono.
Setelah ditemukan, menurut dia, FDR langsung dibawa dari titik evakuasi berjalan kaki. Kemudian, dilanjutkan menggunakan kendaraan ke pos komando taktis (kotis).
"Tepat 12.58 WIT ditemukan, lalu dari titik evakuasi menuju titik acu berjalan kaki. Dari titik acu ke pos kotis, kami terima 13.01 WIT pakai kendaraan darat. Ini relatif cepat karena jalan sudah terbentuk," ujarnya.
Mengenai kepulangan anggota yang tergabung dalam tim pencarian ke Jayapura, ia mengemukakan, akan segera dikoordinasikan.
"Namun teknisnya besok. Saya sudah atur secara beruntun akan disapkan dua pesawat ATR, yang mungkin akan dua kali berangkat atau bolak-balik. Jumlah petugas gabungan TNI AD, AU Paskhas, Brimob, Polres Pegubin dan Basarnas itu sebanyak 350 ornag. Yang akan balik ke Jayapura itu sebanyak 110 orang," kata Sugiyono.
Sebelumnya, tim evakuasi Trigana Air IL 257 yang jatuh Minggu (16/8) menemukan Voice Cockpit Record (VCR) Rabu (19/8) oleh Sersan Agus Harahap dilokasi jatuhnya pesawat di Oksob, Pegunungan Bintang, Papua
Sumber: kompas.com