BERENANG DI KOLAM 2 METER, BOCAH SD TEWAS RENGGELAM
Seorang siswa Sekolah Alam di Depok tenggelam dan tewas usai
berlatih renang di kolam Arta Yasa, Limo, Depok. Kejadian bermula ketika
murid kelas I melaksanakan latihan renang pada Kamis (20/8) pukul 09.30
WIB.
Saat itu sekolah mengklaim ada lima instruktur yang mengawasi. Namun tiga di antaranya berganti baju usai latihan selesai.
Tanpa sepengetahuan instruktur, tiga siswa kembali ke kolam renang sedalam dua meter. Salah satunya adalah Anan Hanan Konita (7). Tidak diketahui pasti mengapa Hanan sampai tenggelam.
"Tiba-tiba ada tiga anak kembali ke kolam renang," kata Kepala Sekolah Alam cabang Meruyung, Ludfiono, Jumat (21/8).
Saat itu ada 30 siswa yang ikut latihan. Mereka latihan di kolam untuk dewasa. Entah apa alasan pasti sekolah memilih kolam dewasa untuk latihan.
"Kalau terlalu cetek bukan berenang," ujarnya.
Kasus ini masih terus ditelusuri hingga saat ini. Sekolah mengaku akan bertanggungjawab atas peristiwa yang baru pertama kali terjadi ini. "Guru pendamping yang menjadi instruktur renangnya masih shock," katanya.
Sekolah juga akan melakukan evaluasi atas kejadian ini. Dikatakannya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Selama ini sekolah menganggap latihan di kolam itu masih aman.
"Kejadian ini baru sekali terjadi selama 17 tahun sekolah kami berdiri," pungkasnya.
Saat itu sekolah mengklaim ada lima instruktur yang mengawasi. Namun tiga di antaranya berganti baju usai latihan selesai.
Tanpa sepengetahuan instruktur, tiga siswa kembali ke kolam renang sedalam dua meter. Salah satunya adalah Anan Hanan Konita (7). Tidak diketahui pasti mengapa Hanan sampai tenggelam.
"Tiba-tiba ada tiga anak kembali ke kolam renang," kata Kepala Sekolah Alam cabang Meruyung, Ludfiono, Jumat (21/8).
Saat itu ada 30 siswa yang ikut latihan. Mereka latihan di kolam untuk dewasa. Entah apa alasan pasti sekolah memilih kolam dewasa untuk latihan.
"Kalau terlalu cetek bukan berenang," ujarnya.
Kasus ini masih terus ditelusuri hingga saat ini. Sekolah mengaku akan bertanggungjawab atas peristiwa yang baru pertama kali terjadi ini. "Guru pendamping yang menjadi instruktur renangnya masih shock," katanya.
Sekolah juga akan melakukan evaluasi atas kejadian ini. Dikatakannya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Selama ini sekolah menganggap latihan di kolam itu masih aman.
"Kejadian ini baru sekali terjadi selama 17 tahun sekolah kami berdiri," pungkasnya.
Sumber: merdeka.com