AUTONOMY AND MOTIVATION
Sebagai pemimpin yang baik, Anda dapat membantu para pegawai Anda
untuk selalu termotivasi dan mendapatkan usaha maksimal mereka dengan
mengubah fokus Anda dari mengawasi setiap langkah mereka menjadi dengan
memberikan otonomi
dan pembelajaran kepada mereka.
Tidaklah masuk akal jika Anda
mempekerjakan seorang pegawai yang mempunyai keterampilan, pengetahuan,
dan kepandaian tertentu, lalu Anda mencoba untuk terus-menerus mengatur
dan mengawasi setiap detil pekerjaannya. Akan lebih masuk akal jika Anda
memberikan pegawai parameter, indikator, dan visi dari sebuah proyek di
awal penugasan dan meminta pegawai untuk memberikan ide-idenya.
Pada titik ini, jika Anda yakin bahwa pegawai memahami proyek yang
Anda berikan dan apakah hasil akhir yang harus dicapai, ijinkan mereka
untuk mengerjakannya sendiri dengan parameter yang telah Anda tetapkan.
Para pegawai akan merasa termotivasi saat mereka melatih diri mengambil
keputusan, mengelola pekerjaannya secara langsung, dan hingga mengatur
penggunaan budget.
Memberikan pegawai otonomi untuk mengembil keputusan
adalah sebuah bentuk penghargaan Anda terhadap perilaku dan kinerja yang
dapat diandalkan dan konsisten yang mereka tunjukkan selama ini.
Bukan hanya itu, otonomi
memberikan pembelajaran dan kesempatan untuk berkembang. Saya belajar
dengan cepat dan mendalam saat saya membutuhkan informasi untuk
menyelesaikan masalah tertentu. Saat para pegawai dilibatkan secara
penuh dalam sebuah proyek, mereka akan belajar dengan sangat cepat,
menemukan alternatif-alternatif baru, dan mencoba mencari cara yang
lebih kreatif.
Pembelajaran ini juga membentuk kepercayaan diri yang
positif. Lalu, apa untungnya bagi Anda sebagai pemimpin? Anda akan
memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan dan merencanakan masa depan
organisasi.
Anda juga sedang menumbuhkan motivasi internal pegawai
melalui memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk mereka bekerja
secara otonomi. Akhirnya, Anda akan mendapatkan loyalitas dan pegawai yang piawai.