ANTISIPASI PERANG PECAH, 1 JUTA PEMUDA KOREA UTARA MASUK MILITER
Media
Pemerintah Korea Utara, Minggu (23/8/2015), mengabarkan, lebih dari 1
juta pemuda telah mendaftarkan diri ke angkatan bersenjata jika konflik
bersenjata dengan Korea Selatan pecah.
Kantor berita KCNA mengabarkan, para pemuda itu datang dari berbagai penjuru negeri untuk mendaftarkan diri dalam sebuah perang suci untuk mempertahankan negara dan menghancurkan musuh.
Namun, dari pemantauan kantor berita AP, suasana di ibu kota Pyongyang pada Minggu pagi menjelang siang tampak normal dan tenang. Warga kota Pyongyang menjalani rutinitas mereka sehari-hari.
Sejumlah truk penuh tentara yang menyanyikan lagu-lagu heroik sesekali terlihat melintas di jalanan kota. Sebuah minibus dengan jaring kamuflase terlihat parkir di dekat stasiun kereta api Pyongyang.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Korea Selatan mengatakan, pembicaraan tingkat tinggi kedua Korea digelar kembali untuk pertama kali dalam satu tahun dan hasilnya akan disampaikan pada Minggu siang.
Kedua Korea, yang berkepentingan untuk meredakan ketegangan yang kali ini sangat berpotensi untuk memicu perang, bertemu di desa perbatasan Panmunjom pada Sabtu (22/8/2015) petang.
Kantor berita KCNA mengabarkan, para pemuda itu datang dari berbagai penjuru negeri untuk mendaftarkan diri dalam sebuah perang suci untuk mempertahankan negara dan menghancurkan musuh.
Namun, dari pemantauan kantor berita AP, suasana di ibu kota Pyongyang pada Minggu pagi menjelang siang tampak normal dan tenang. Warga kota Pyongyang menjalani rutinitas mereka sehari-hari.
Sejumlah truk penuh tentara yang menyanyikan lagu-lagu heroik sesekali terlihat melintas di jalanan kota. Sebuah minibus dengan jaring kamuflase terlihat parkir di dekat stasiun kereta api Pyongyang.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Korea Selatan mengatakan, pembicaraan tingkat tinggi kedua Korea digelar kembali untuk pertama kali dalam satu tahun dan hasilnya akan disampaikan pada Minggu siang.
Kedua Korea, yang berkepentingan untuk meredakan ketegangan yang kali ini sangat berpotensi untuk memicu perang, bertemu di desa perbatasan Panmunjom pada Sabtu (22/8/2015) petang.
Sumber: kompas.com