Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ALASAN JOKOWI BANGUN KERETA NCEPAT JAKARTA-BANDUNG

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar proyek kereta cepat High Speed Train (HST) Jakarta-Bandung segera terealisasi. Apalagi dua investor yakni Jepang dan China, saling berebut memberikan proposal terbaiknya agar terpilih sebagai investor yang menggarap proyek ini.

Apa alasan Presiden Jokowi mendorong proyek ini?

"Gini ya, kereta cepat itu tidak memakan uang APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), dari investasi (investor)," kata Jokowi ditemui, di Jalan Narada Raya, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, saat blusukkan ke beberapa perkampungan di Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 60-70 triliun, bila dana tersebut menggunakan dana APBN, tentu Jokowi lebih memilih membangun jalur kereta di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, daripada membangun kereta cepat di Jakarta-Bandung.

"Kalau itu uang APBN, Rp 60-70 triliun, ya saya pakai saja bikin kereta api di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. Tapi ini (uangnya) dari investor, ya silakan, asalkan tidak mengganggu anggaran APBN," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, kedua proposal dari investor Jepang dan China sampai hari ini belum ia terima. Siapa yang menang atau berhak menggarap proyek tersebut akan dinilai oleh konsultan independen dan tim penilai yang ditunjuk pemerintah yakni Boston Consulting Group (BCG).

"Belum masuk ke saya (proposal). Begitu masuk, akan kita putuskan detik itu juga," tutup Jokowi.
 
 
 
 
Sumber: detik.com