AKSI BANTU PETANI YANG RUGI, TOMAT DIPARKIRAN KEMENDAG LUDES TERJUAL
Titik (63) dan Seni (27), hanya bisa pasrah begitu mengetahui tomat
yang dijual di parkiran Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Gambir,
Jakarta Pusat, ludes terjual.
Sebab, ibu dan anak warga
Patukangan, Ciledug Tangerang Selatan itu, mengaku hendak memborong
tomat yang dijual agar dapat membantu petani yang merugi.
"Kemarin sih dapat broadcast
BBM (pesan berantai BlackBerry Messenger). Seluruh PNS atau pensiunan
wajib beli tomat," kata pensiunan PNS di Pemkot Jakarta Selatan
tersebut, Senin (17/8/2015).
Titik mengaku tidak tahu tomat sudah habis terjual sejak pagi. Padahal dia berencana untuk memborongnya.
"Ini saya ajak anak saya. Rencananya mau diborong. Lima kilo kalau bisa. Enggak tahunya sudah habis," kata Titik yang tiba di gedung Kemendag sekitar pukul 15.00 WIB.
Calon pembeli lainnya, Usman (35), tak kalah kecewa saat gagal mendapatkan tomat yang diincarnya. Bahkan, warga Gondangdia, Jakarta Pusat itu bermaksud untuk memberikan donatur kepada para petani melalui pembelian tomat.
"Saya baru pulang kerja. Ternyata pas agak siang datang ke sini (gedung Kemendag), tomatnya sudah habis. Saya memang sengaja datang untuk beli tomat sekaligus bantu petani," kata Usman.
Sementara itu, salah satu petugas sekuriti, Irwandi, mengatakan bahwa penjualan tomat hanya berlangsung singkat sejak dibuka pukul 09.00 WIB. "Enggak Lama, paling sejak pagi juga sudah habis," ujarnya.
"Tadi sih banyak juga yang borong sampai empat kantong. Satu kantongnya sekitar 5 kilogram," ujarnya.
Seperti diketahui, penjualan tomat tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada petani tomat yang sedang mengalami kerugian. Mengingat, harga tomat saat ini berada di angka Rp 200 per kg.
Pihak Kemendag RI menyiapkan 4 ton tomat dan buah segar lainnya dalam penjualan kali ini. Namun, setiap pembeli harus membeli minimal 5 kg per orang seharga Rp 5 ribu per kilogram.
Selain tomat, pihak Kemendag juga menjajakan buahbk segar seperti mangga, manggis, jambu, manggis, salak dan buah lainnya.
Titik mengaku tidak tahu tomat sudah habis terjual sejak pagi. Padahal dia berencana untuk memborongnya.
"Ini saya ajak anak saya. Rencananya mau diborong. Lima kilo kalau bisa. Enggak tahunya sudah habis," kata Titik yang tiba di gedung Kemendag sekitar pukul 15.00 WIB.
Calon pembeli lainnya, Usman (35), tak kalah kecewa saat gagal mendapatkan tomat yang diincarnya. Bahkan, warga Gondangdia, Jakarta Pusat itu bermaksud untuk memberikan donatur kepada para petani melalui pembelian tomat.
"Saya baru pulang kerja. Ternyata pas agak siang datang ke sini (gedung Kemendag), tomatnya sudah habis. Saya memang sengaja datang untuk beli tomat sekaligus bantu petani," kata Usman.
Sementara itu, salah satu petugas sekuriti, Irwandi, mengatakan bahwa penjualan tomat hanya berlangsung singkat sejak dibuka pukul 09.00 WIB. "Enggak Lama, paling sejak pagi juga sudah habis," ujarnya.
"Tadi sih banyak juga yang borong sampai empat kantong. Satu kantongnya sekitar 5 kilogram," ujarnya.
Seperti diketahui, penjualan tomat tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada petani tomat yang sedang mengalami kerugian. Mengingat, harga tomat saat ini berada di angka Rp 200 per kg.
Pihak Kemendag RI menyiapkan 4 ton tomat dan buah segar lainnya dalam penjualan kali ini. Namun, setiap pembeli harus membeli minimal 5 kg per orang seharga Rp 5 ribu per kilogram.
Selain tomat, pihak Kemendag juga menjajakan buahbk segar seperti mangga, manggis, jambu, manggis, salak dan buah lainnya.
Sumber : kompas.com