Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Debu Vulkanik Gunung Raung Selimuti Rumah Warga Jembrana Bali



Status Gunung Raung yang terletak di perbatasan Situbondo dengan Banyuwangi, Jawa Timur, sudah memasuki Siaga II.

Debu vulkanik Gunung Raung sudah sampai ke kabupaten paling barat Pulau Bali, yaitu Jembrana. Kondisi ini terjadi sejak Kamis 9 Juli 2015 kemarin.
Wayan Sukerti, salah satu penduduk yang rumahnya tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Gilimanuk Jembrana itu‎ mengaku sejak siang kemarin debu vulkanik Gunung Raung sudah sampai ke kampungnya.

"Iya, dari kemarin mata saya sering kelilipan. Saya awalnya nggak tahu itu debu Raung. Lalu suami saya yang kasih tahu kalau debu itu dari gunung yang di Banyuwangi," kata Sukerti kepada Liputan6.com di Jembrana, Bali, Jumat (9/7/2015).

 
Selain itu, Sukerti juga mengeluhkan dampak debu Raung yang membuat lantai rumahnya selalu kotor. Kondisi yang sama juga terjadi pada mobil yang terparkir di depan rumahnya.

"Lantai jadi ngeres sudah berapa kali saya nyapu tadi. Kalau mau lihat, itu di mobil saya, debunya nempel bikin mobil kotor. Kalau untuk makanan yang biasa cuma saya tutupin pakai tudung saji. Sekarang saya masukan lemari makan. Takut debunya kena makanan," tandas Sukerti.


Akibat debu vulkanik Gunung Raung, ‎Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, membatalkan 16 penerbangan dari Australia.

Hal itu diungkapkan General Manager Angkasa Pura I, Gusti Ngurah Ardita.
"Ada 16 penerbangan dari Australia yang dibatalkan penerbangannya hari ini akibat debu dari Gunung Raung," kata Ardita di Bandara Ngurah Rai, Denpasar pada Kamis 9 Juli 2015 kemarin.



Sementara itu, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyatakan, masyarakat di sekitar ‎kaki Gunung Raung dirasa belum perlu untuk mengungsi. Meski aktivitas gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sudah beberapa waktu terakhir terus meningkat.
Kepala Pusat Data‎ Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Raung masih terus mengeluarkan erupsi. Sifat letusannya strombolian, yang artinya erupsi terus menerus dengan ketinggian sampai 100-400 meter. (Ndy/Tnt)


Puluhan Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan Akibat Raung
Puluhan penerbangan rute domestik dan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan sebagai akibat penutupan sementara bandara itu. Langkah tersebut diambil menyusul letusan Gunung Raung di Jawa Timur.

"Penutupan sementara itu telah berlangsung sejak Kamis 9 Juli 2015 kemarin, sekitar pukul 21.27 WITA. Dan diperpanjang hingga Jumat sekitar pukul 09.30 WITA," jelas Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali Jumat (10/7/2015).
"Kami masih melakukan kompilasi jumlah maskapai penerbangan yang tidak bisa beroperasi Jumat ini, karena erupsi Gunung Raung. Kami perkirakan puluhan penerbangan dibatalkan atau dijadwal ulang,

Bandara Ditutup Akibat Letusan Gunung Raung

Lima bandara ditutup akibat dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Raung, Jawa Timur. Bandar udara tersebut adalah Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Notohadinegoro Jember, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, dan Bandara Ngurah Rai Bali.
Selain itu, pihak Angkasa Pura 1 Juanda Surabaya menyatakan sampai dengan Jumat pagi, penerbangan Surabaya-Lombok dan Lombok-Surabaya masih delay atau ditunda akibat penutupan bandara pascaletusan Raung.

Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda, Liza Anindya, mengatakan, untuk Jumat pagi ada penerbangan pesawat Citilink jurusan Surabaya-Lombok dan Lombok-Surabaya dengan kode penerbangan QG 664 dan QG 665.

"Untuk pagi ini sementara masih dua penerbangan itu. Sementara dari maskapai lain kami masih belum menerima laporan," kata Liza, Jumat (10/7/2015).


Ia mengemukakan, untuk Kamis 9 Juli malam sampai dengan Jumat dini hari juga ada beberapa pesawat dari Yogyakarta dengan tujuan Denpasar dialihkan menuju ke Surabaya karena Bandara Ngurah Rai sudah ditutup.

"Dan sampai dengan pagi ini, masih belum ada perkembangan apakah Bandara Ngurah Rai sudah bisa dibuka apa belum kami masih menunggu konfirmasi lagi," kata dia.

Menurut Liza, beberapa penerbangan sebelumnya bahkan sampai dibatalkan karena dampak abu vulkanik Gunung Raung tersebut. Beberapa penerbangan yang dibatalkan itu di antaranya pesawat Lion Air jurusan Surabaya-Lombok dan juga Surabaya-Denpasar. (Ant/Tnt/Sss)

sumber : Liputan6.com,Yahoo