7 ZAT BERBAHAYA YANG TERKANDUNG PADA DEODORANT

Berikut 7 Zat Berbahaya yang Terkandung pada Deodorant.
1. Aluminium
Aluminium adalah komponen utama
antiperspiran. Bahan ini dapat mencegah keringat keluar ke permukaan kulit.
Padahal keringat berguna untuk mengatur suhu tubuh dan membuang racun dari
kulit. Nah, kalo keringat yang harusnya dibuang tetapi malah nggak dibuang jadi
bahaya dong ya?
Para peneliti menunjukkan bahwa
senyawa aluminium cepat diserap ke dalam kulit dan menyebabkan perubahan hormon
estrogen, yang jadi penyebab berkembangnya sel-sel kanker payudara. Pada
payudara yang mengandung unsur alumunium ini dapat memicu terjadinya kanker
payudara.
Smrity Shetty, seorang dokter ahli
kulit, seperti dikutip dari IndiaTimes mengatakan bahwa deodoran yang
mengandung alumunium chloride dapat menyebabkan kulit ketiak iritasi, terasa
panas, bahkan hingga terdapat luka bakar ringan karena reaksi kimiawinya.
2. Paraben
Ada banyak jenis bahan paraben mulai
dari Methylparaben, Propylparaben, Ethylparaben atau Butylparaben. Semua bahan
tersebut umumnya memang dipakai pada kosmetik atau produk skincare. Beberapa
penelitian membuktikan bahan-bahan tersebut memegang peranan penting penyebab
kanker payudara.
Paraben meniru aktivitas estrogen
dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, risiko kanker 8 kali lebih tinggi pada
orang-orang yang menggunakan kosmetik yang mengandung paraben.
3. Propylene
Glycol
Propylene glycol adalah pelembab
yang awalnya dirancang sebagai antibeku otomotif, tapi sekarang juga digunakan
pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini adalah
neurotoksin yang dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak.
Studi terakhir menunjukkan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
4. Amine
DEA (Diethanolamine), TEA
(Triethanolamine) dan MEA (Monoethanolamine) mengatur tingkat pH dan banyak
digunakan dengan asam lemak untuk mengubah asam menjadi garam, yang kemudain
jadi bahan dasar deterjen. Bahan ini bisa menjadi racun jika terakumulasi dalam
tubuh untuk jangka waktu yang panjang. Apalagi kalau ditemukan pada kosmetik
dan produk perawatan kulit.
Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan
reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat menyebabkan kerusakan
ginjal dan hati. Penggunaan zat ini di Eropa telah dibatasi karena sifat
karsinogenik yang dimiliki.
5. Triclosan
Triclosan adalah bahan kimia
antimikroba buatan yang digunakan untuk membunuh bakteri pada kulit. Triclosan
menyebabkan iritasi kulit serta memicu timbulnya dermatitis kontak. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa zat kimia ini dapat menyebabkan disfungsi tiroid
serta kegagalan sistem hormonal tubuh.
The American Medical Association
tidak merekomendasikan triclosan dan zat antibakteri lainnya untuk digunakan di
rumah, karena dapat berkontribusi dalam resistensi bakteri terhadap antibiotik.
6. Pewarna
FD dan C adalah zat pewarna sintetis
yang diizinkan oleh FDA untuk digunakan dalam industri makanan, farmasi dan
kosmetik. Tapi perlu diketahui bahwa banyak pewarna dan bahan-bahan kimia
lainnya yang terdapat dalam deodoran diakui sebagai karsinogen dan dapat
menyebabkan alergi.
7. Bedak (talc)
Silikat berair atau bedak adalah
mineral lembut yang digunakan dalam produk perawatan pribadi sebagai penyerap.
International Agency for Research on Cancer mengklasifikasikan bedak sebagai
karsinogen untuk manusia hanya bila mengandung serat asbes. Kandungan kuantitatif
serat bedak dalam produk kosmetik tidak diatur. Dan jika tercantum dalam
komposisi bahan pada kemasan, konsumen jadi tidak bisa mengetahui apakah
mengandung serat asbes atau tidak.
Sumber : http://www.serupedia.com