YAYASAN DOULOS PERWAKILAN MAKASSAR
Tahun 1999 yayasan
Doulos melebarkan sayap ke
Makassar. Perwakilan
Doulos Makassar (PDM) didirikan
pada tanggal 9 September 1999. Doulos Makassar lahir karena didasari atas
keterbebanan pada generasi muda. Terutama untuk melayani warga gereja yang
terlibat
Tahun 2015 PDM memasuki usia 16 tahun, banyak suka dan duka yang dialami. Dengan segala keterbatasan yang ada baik SDM, dana, sarana dan prasarana
mereka tetap semangat dalam
pelayanan karena melihat jiwa-jiwa
dipulihkan dan mengalami perjumpaan dengan Kristus.
Ketua Doulos Makassar, perempuan kelahiran Jakarta, 12 Maret 1971
ini bergabung dengan Doulos tahun 1993-1995 sebagai tenaga administrasi di
majalah EsoK (Engkau Selamat Oleh Kristus) Yayasan Doulos Jakarta. Tahun 1996 sebagai administrasi
dan keuangan di Panti Rehabilitasi Fisik & Mental Doulos, Bandung. Tahun
1997 – 1999 Sekretaris di STT Doulos
Bandung. Lalu, tahun 1999 merintis pelayanan di Yayasan Doulos Perwakilan
Makassar sebagai Sekretaris. Sejak tahun 2001 hingga sekarang menjadi Ketua
Yayasan Doulos Perwakilan Makassar.
narkoba. Maka dibukalah tempat rehabilitas Yayasan Doulos,
koordinatornya Anita Hutapea. Pelayanan dimulai dari mengontrak satu rumah di
jl. Timah dengan daya tamping 15 orang. Dengan berjalannya waktu dan bertambah pula kebutuhan pelayanan, akhirnya
dibukalah visi pelayanan untuk anak usia dini,
dengan mendirikan sekolah Taman Kanak-kanak “Immanuel”.

Selanjutnya, tahun 2012, setelah melewati pergumulan panjang, lima
kali berpindah kantor, mengontrak dari rumah ke
rumah akhirnya mereka mendapat fasilitas gedung
asrama dan TK yang ditempati. Atas hal ini mereka mengimani: “Karena masa depan sungguh ada,
dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23:18)”. Atas dasar firman tsb diambillah kata MASIH ADA HARAPAN menjadi moto lembaga ini. Mereka melihat generasi muda yang tadinya
dianggap tak berguna, bahkan disebut sampah masyarakat dianggap tidak berarti, tetapi
ketika melihat hal
tsb mereka yang tadinya nothing menjadi something.
Penekanannya adalah pemulihan pribadi, keluarga dan jamahan Kristus.
Keberadaan Panti Rehabilitasi Doulos Makassar juga diakui oleh pemerintah
daerah dan terdaftar di Departemen Agama Kota Makassar. Tahun
1999 terdaftar di Dinas Sosial Kota Makassar dan terdaftar di Provinsi
Sulawasi Selatan pada tahun 2001. Tidak hanya sampai disitu, Yayasan Doulos
Makassar pun pernah mendapat penghargaan. Dalam hal ini BNNP Provinsi Sulawesi Selatan
memberikan penghargaan pada Yayasan Doulos Makassar karena turut berperan aktif
dalam menangani permasalahan penyalahgunaan Narkoba di tingkat provinsi.
Tahun 2003 dan tahun 2012 oleh BNN memberikan penghargaan tingkat
nasional pada yayasan Doulos
Makassar. Tahun 2013 ditunjuk
sebagai salah salah satu lembaga Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) oleh
Kementerian Sosial.
Apa yang mereka lakukan di Makassar? Jawab Anita: “Kami
sudah tentu memulainya dengan ketaatan. Kata kuncinya adalah TAAT.
Bekerjalah selagi hari masih siang, tetap fokus, konsisten dan kuat di dalam
Tuhan sehingga pelayanan Yayasan Doulos Makassar tetap dapat berjalan. Semua
semata-mata karena kasih dan kemurahan Tuhan yang mempercayakan pelayanan itu,”
ujarnya.
Sesungguhnya ada banyak mimpi-mimpi dan harapan pada yayasan ini.
“Lembaga semakin berkembang, tetapi satu hal yang mereka minta
adalah penyertaan Tuhan agar tetap memakai
lembaga ini sebagai alat bagi kemuliaan-Nya”. Apa yang tak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar
oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia. Semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (I Korintus 2: 9).
Bagaimana ceritanya pengalaman Anita selama bergabung dengan
Yayasan Doulos? “Saya bergabung dengan Yayasan Doulos bulan September 1993.
Sebelumnya pekerjaan saya terakhir adalah sebagai tenaga lepas disalah satu
instansi pemerintah yang bertugas untuk entry data. Namun saya tertekan dengan atmosphere dalam ruang lingkup pekerjaan
saya. Dikemudian hari, saya mengerti yang membuat saya tertekan di sana adalah
spirit yang bukan berasal dari Roh Kudus, akhirnya pilihan hati saya bergabung
dengan Doulos”, ujar perempuan yang menempuh pendidikan Discipleship Training
School dan School And Leadership Training di YWAM Bandung, ini.