SEKOLAH TINGGI TEOLOGI DOULOS JAKARTA

Sekolah
Tinggi Teologi Doulos Jakarta (STTDJ), lahir dari visi dan misi Yayasan Doulos
untuk memberitakan kabar baik kepada sebanyak mungkin orang (Mat 28:19-20).
Berawal dari pendidikan Guru Agama
Kristen (PGAK) Crash Program yang berlangsung selama 7 tahun, maka atas
prakarsa, dorongan, dan bantuan Dirjen
Bimas Kristen Protestan, pada tanggal 30
Januari 1993, secara resmi menjadi STTDJ yang diresmikan oleh Ketua Yayasan
Doulos dr. Ruyandi Hutasoit.
Sekolah
Tinggi Teologi Doulos Jakarta (STTDJ), suatu Lembaga Pendidikan teologi
interdenominasi yang bekerja sama dengan semua gereja dan lembaga peginjilan
serta sekolah-sekolah tinggi teologi yang memiliki visi yang sama.
Mahasiswa
Sekolah Tinggi Teologi Doulos Jakarta (STTDJ), berasal dari berbagai daerah di
Indonesia antara lain: Nias, Medan, Mentawi, Ambon, Tobelo, Manado, Poso,
Toraja, Kendari, NTT, Bengkulu, Papua, Jabodetabek, dan lain-lain.
Dalam
menyelenggarakan Pendidikan, pembinaan dan pelayanan kepada mahasiswa, Sekolah
Tinggi Teologi Doulos Jakarta (STTDJ) menekankan segi pengetahuan (akademik dan
rohani), sikap hati dan keterampilan yang dituangkan dalam bentuk lambang:
SALIB, menunjukkan pada pengorbanan Kristus pada
dunia.
DUA
GAMBAR MANUSIA, telah dibebaskan dari dosa dan berdiri melangkah menuju pada
orang-orang percaya yang dipersatukan oleh Kristus dan siap untuk melaksanakan
Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
ALKITAB,
menunjukkan Sekolah Tinggi Teologi Doulos Jakarta (STTDJ), menerima Alkitab
sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan pribadi dan organisasi.
GARIS-GARIS
PANJANG DAN PENDEK, menunjuk kepada sinar kemuliaan yang dipancarkan Firman
Allah pada setiap pribadi yang mau melayani.
NAMA
STT DOULOS MELINGKAR, menunjuk kepada siklus penginjilan yang terus berlangsung
dari generari ke generasi
Visi:
Menghasilkan sumber daya insani Kristiani yang bermutu handal (terampil dan
profesional) berintegritas untuk usaha
impartasi Injil.
Misi:
Membentuk peserta didik memahami dan mengamalkan nilai-nilai iman Kristen, kemampuan intelektual,
kehidupan rohani dan pengabdian, berjiwa pemimpin, berhati hamba yang melayani,
Kritis,
kreatif dan inovatif