KONSUMSI TEMPE MENGURANGI DEPRESI DAN BAIK UNTUK KESEHATAN
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia,
kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri.
Seorang peneliti yang bernama Maslim mengatakan depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa aminergik neurotransmiter seperti noradrenalin, serotonin, dopamin pada sinaps neuron di SSP terutama pada sistem limbik. Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki serotonin yang rendah.
Seorang peneliti yang bernama Maslim mengatakan depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa aminergik neurotransmiter seperti noradrenalin, serotonin, dopamin pada sinaps neuron di SSP terutama pada sistem limbik. Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki serotonin yang rendah.
Di dalam otak, serotonin mempengaruhi mood/perasaan
seseorang, mempengaruhi keinginan/hasrat seseorang terhadap itas, memunculkan
rangsang lapar, mengantuk, mengatur suhu tubuh dan berperan penting dalam
aktivitas memory dan proses pembelajaran. Serotonin juga berfungsi sebagai
pengatur tidur, selera makan, dan libido. Serotonin bersama-sama dengan
norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan
bertujuan. Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan
jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat.
Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan
depresi.
Makanan dikenal mempengaruhi fungsi otak. Beberapa unsur
makanan mempengaruhi kimia otak yang disebut pemancar saraf (neurotransmitter),
yang penting untuk kesiapan jiwa dan fisik, menyebabkan tidur tenang, dan
mengurangi perasaan depresi. Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan
juga menurun pada pasien depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat
menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai
riwayat keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan fungsi eksekutif juga
dipengaruhi oleh kekurangan triptofan.
Dalam sepotong tempe, terkandung berbagai unsur yang
bermanfaat, seperti protein, lemak, hidrat arang, serat, vitamin, enzim,
daidzein, genestein serta komponen antibakteri dan zat antioksidan yang
berkhasiat sebagai obat, diantaranya genestein, daidzein, fitosterol, asam
fitat, asam fenolat, lesitin dan inhibitor protease (Cahyadi, 2006). Triptofan
dapat diperoleh dari bahan makanan seperti tempe, karena ada perubahan
kandungan asam amino selama proses pembuatan tempe. Telah dibuktikan dalam
sebuah penelitian bahwa kandungan protein tempe menurun tetapi kandungan asam
amino meningkat. Kandungan triptofan yang tinggi pada tempe tersebut dapat
meningkatkan kandungan serotonin yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai
neurotransmitter, sehingga dapat dikonsumsi sebagai antidepresan.
Selain menghilangkan rasa lapar dan mencukupi kebutuhan zat
gizi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineral, dalam makanan sehari-hari perlu memperhatikan kandungan zat gizi lain
yang ternyata dibutuhkan tubuh untuk sistem kerja syaraf. Untuk itu, makanlah
sumber bahan makanan bervariasi yang Tuhan telah sediakan di alam sekitar kita. Semoga
bermanfaat, Tuhan Yesus Memberkati.