Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DOULOS BERJALAN BERSAMA TUHAN YESUS


Oleh : Zacharias Pattimukay M. Th.
 
Doulos Masa Lalu
Saya sebagai orang yang ada sebagai generasi awal dari Doulus merasa bahagia, sekaligus mengaminkan bahwa apa yang dimulai oleh Tuhan maka tidak ada yang dapat menutupnya. Tuhan Yesus yang menjadi akar dan kerinduan yang membakar kami semua, khususnya pak Pdt. dr. Ruyandi Hutasoit, waktu Doulus mulai 
di hatinya semangat api Roh Kudus. Dengan semangat yang membara itu, hati yang penuh cinta kepada Tuhan Yesus. Seperti kata kata Rasul Paulus. Aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun asal saja tugas yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dapat aku selesaikan. Waktu bulan madu bersama Tuhan Yesus dalam kasih yang mula mula itu membakar kami semua dengan siraman api Roh Kudus yang menyala nyala bagi Injil, Iblis kami usir, roh jahat kami bongkar, pengajaran alkitab kami dalami. Pengetahuan dan ilmu kami raih, dengan 'modal dengkul' ( baca doa) kami merayap menata perjalanan iman. Ada bukit ada lembah kami terjang, ada pulau ada kota, ada hutan kami tembusi. Pokoknya satu tujuan mencari jiwa jiwa yang terhilang bagi kerajaan Allah. Itulah kira kira sedikit gambaran masa masa tetesan air mata, yang menabur dengan keterbatasan, tapi penuh iman dan harap serta ketergantungan 100 persen pada Kristus Sang Penebus kita. Apa yang saya gambarkan itulah masa lalu, hanya dapat di ingat dalam memori. Masa ini tidak akan kembali lagi. Kata orang bijak jangan hidup dengan masa lalu, sebab masa lalu itu sudah tidak ada. Sudah berlalu . Kita percaya, bahwa masa lalu itu ada. Akhirnya, banyak orang terjebak pada masa lalunya. Ia hidup di dalam penderitaan, akibat kenangan atas masa lalu yang gelap, yang sebenarnya sudah tidak ada. Kira kira itu gambaran akan realita. Namun kita jangan terjebak dan lupa bahwa kita ada sekarang karena ada sesuatu yang lalu, yang sudah, yang pernah kita jalani. Kita tidak akan masuk angka empat puluh, kalau tidak ada angka satu permulaan. Yang pertama itulah yang utama. Dengan kesadaran itulah kita sekarang menata, serta mengaturkan Syukur Pada Tuhan Yesus yang mempunyai Doulus. Kalau ingat itu semua "aku bangga" sebab kata Paulus kepada Jemaat di Tesalonika "sebab ...sukacita kami atau mahkota kemegahan kami dihadapan Yesus, pada waktu kedatanganNya kalau bukan kamu ( baca Doulus)". 1.Tesalonika. 2:19. Saya Ingat semangat dan dedikasi Pak Ruyandi yang luar biasa. Menjadi pendorong dan Inspirasi. Beliau adalah seorang pemimpin yang patut di banggakan. itulah Nostalgia dalam membagi kebahagian dalam ulang tahun  Doulus.
 

Doulos Masa Kini

Doulos sudah ditanam di pelataran Tuhan, sudah berakar, bercabang, beranting, berbuah, bahkan sudah produksi banyak. Doulos menjadi rumah kami semua, rumah yang membesarkan kami. Rumah yang mengasuh, rumah yang membina kita mulai Empat Hukum Rohani, Bimbingan Lanjutan Dasar, dan sampai Kelompok Inti. Sekarang kami telah dewasa. Sadar di Douloslah kami semua dilahirkan dan didewasakan. Bagi saya dan Keluarga,  Doulos adalah buku teks bagi kehidupan kami. Ibarat sebuah buku, ada halaman depan atau sampul, maka peristiwa "penyerangan Doulos oleh kelompok ekstrim" merupakan sampul yang mencerminkan segala galanya dalam hidup kami. Kemudian ada pendahuluan yang menceritrakan ringkasan dan tujuan dari isi buku, demikian juga kami merasa seluruh alur kehidupan dan pelayanan kami sekeluarga tidak lain menceritrakan mujizat, pengalaman rohani, pendewasaan rohani yang kami timba dari Mahasiswa Doulos yang kami cinta dan sayangi. Setelah melihat para alumni  melayani dan hidup takut akan Tuhan menjadikan kami meneteskan air mata tanda terima kasih pada Dia yang adalah pemilik kebun Anggur Allah, Tuhan Yesus. Lalu buku itu punya daftar isi yang berisi semua bagian bagian dari buku itu yang akan dibahas. Tidak lain dari pada perbuatan tangan Tuhan Yesus. Bagi kita sekalian oh begitu banyak daftar isi mulai dari pengalaman yang manis, pahit, kekuran , kelebihan, bahkan banyak hal yang kadang masih misteri yang penuh dengan pertanyaan besar yang belum terjawab. Selanjutnya Isi atau uraian dari pada seluruh halaman buku. Kalau boleh saya singkatkan " Semua Ini Hanya Anugrah".Dari tempat yang jauh terpisah pulau dan benua, tulisan ini saya buat. Saya Tidak pernah pikirkan. Ibu Ita email saya. Lalu Tuhan ingatkan saya akan kebaikan Tuhan yang menjadi isi daripada buku hidup ini. Nama itu mengandung suatu maksud, tujuan dan keyakinan. Doulos itulah nama yang sarat dengan arti. Paling tidak saya tangkap ada empat makna yang mendalam:

  •  Ketika melayakan seorang Hamba.
  •  Penyerahan seorang Hamba
  •  Kemerdekaan Seorang Hamba
  •  Kesetian Seorang Hamba.

Itulah spirit yang menjadikan Doulos itu berkenan. Saya harap Empat makna itu menjadi tiang Rohani Doulos kedepan.

Doulos Masa Depan
Saya, mulai bagian ini dengan ilustrasi di bawah ini: Sebagai suatu dorongan bagi kita semua. Tidak ada lembaga atau manusia yang dapat diandalkan. Yang pasti kita semua membutuhkan terapi rohani tiap hari. Itulah sebabnya saya coba membuat suatu pendekatan dibawah ini. Dengan tujuan supaya Doulos tetap menjadi penopang pelayanan sampai Tuhan Yesus datang.

Saya pergi ke sebuah klinik untuk check-up kesehatan rohani. Pertama kali datang, saya diukur tensi, ternyata saya memiliki “kelembutan hati yang rendah”. Ketika temperatur saya diukur, termometer menunjukkan derajat “kegelisahan hampir 40 derajat celcius”.

Ketika pemeriksaan jantung, saluran arteri tersumbat oleh berbagai ”kekecewaan, kesedihan, kemarahan dan dendam,” sehingga memerlukan “bypass”.

Ketika saya ke Orthopedic , kelihatanlah tulang² mulai keropos oleh “rasa cemburu & iri”.
Ketika memeriksakan mata yang mulai terganggu, diketahui penyebabnya adalah karena saya sering “melihat kekurangan²” orang di sekitar saya, sehingga kemampuan mata untuk melihat hal-hal yg indah & baik mulai tertutup.

Ketika mengeluhkan pendengaran saya, terapis menyarankan untuk mulai “latihan mendengar suara-suara Tuhan & sesama” setiap hari untuk membuat pendengaran lebih sensitif.
Setelah menjalani semua check-up itu saya mendapat konsultasi dan obat gratis atas kemurahan Tuhan untuk mengobati semua penyakit saya tersebut.

Obat yg diberikan adalah obat alami yg ditulis di atas resep sbb:

  • Setiap pagi minum segelas RASA SYUKUR atas segala yg saya miliki
  • Setiap siang minum sesendok PIKIRAN POSITIF & PENGAMPUNAN
  • Setiap jam minum 1 buah pil KESABARAN, secangkir KERENDAHAN HATI dan satu  mangkuk KASIH
  • Setiap pulang ke rumah sore hari minum satu dosis CINTA
  • Setiap malam sebelum tidur minum taplet SUARA HATI yang jernih, 1 pil anti KESEDIHAN dan KEPUTUSASAAN   karena peristiwa-peristiwa yang saya alami hari ini
  • Tidur berselimutkan DOA & PENGHARAPAN

Kini saya sudah mulai sembuh dan dapat menjalani aktivitas dengan lebih baik. Anda mau mencobanya?
Harapan saya kedepan Doulos, dapat lebih dipakai lagi oleh Tuhan Yesus. Dimasa yang sisa, saya rindu kembali pelayanan ke Indonesia dan berharap dapat berbuat sesuatu untuk Doulos, khususnya Sekolah Tinggi Theologia (STT). Ketika saya pulang tahun lalu dan melihat anak anak Mahasiswa STT, Tuhan menaruh beban lagi untuk panggilan saya yang mula mula yaitu mengajar. Kalau berkenan di hati semua teman teman izinkan saya kembali mengajar di Doulos, alangkah senangnya hati saya. Akhirnya ketika saya melihat, banyak teman teman yang sudah kembali ke rumah Bapa di surga, teristimewa teman, saudara, sahabat yang tercinta " Tri Tjahyono" saya begitu rasa kehilangan. Senyum dan keramah tamahanmu serta pertemanan yang dalam kehidupan dan  pelayanan tidak dapat kami lupakan. Demikianlah kesaksian saya, biarlah menjadi berkat dan kita tetap berakar, bertumbuh dan berbuah lebat untuk kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

 







Zacharias Pattimukay & keluarga